Pengaruh Jilbab
Terhadap Kesehatan
Karya Tulis ini dibuat untuk
memenuhi nilai tugas Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Dewi Farhiyah
Ellis Yuniar H
Nilam Angraini
Nur Annisa F
Nur Syafiah
Setia Meiliza F
Tri Pujiarti
Zulfah Istianah
Kelas : XI-IPA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 110
JALAN BENDUNGAN MELAYU No. 80 TUGU SELATAN
JAKARTA UTARA
2009-2010
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis
Pengaruh Jilbab Terhadap Kesehatan
Telah disetujui dan diterima oleh :
Kepala Sekolah SMAN 110 Guru
Pembimbing
Lembar
Pengesahan
Karya tulis ini kami persembehkan untuk:
1.
Dra.
Hj. Ckriswati
2.
Keluarga
kami yang telah mendukung
3.
Teman-teman
kelas XI. IPA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan karunia-Nya, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mengalami banyak
kesulitan. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, kami selaku
pihak penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1.
Kepala
Sekolah SMA N 110 Jakarta, Dra. Een Heraena S. MM.
2.
Dra.
Hj. Ckriswati, selaku guru pembimbing pelajaran Bahasa Indonesia atas segala
petunjuk dan bimbingannya dalam menyelesaikan karya tulis ini.
3.
Ibu,
bapak dan keluarga penulis atas bantuan serta dukungannya baik moril maupun
meteril.
Mengingat
terbatasnya pengetahuan dan pengalaman kami, penulis menyadari adanya
kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca karya tulis ini.
Jakarta, Mei 2010
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak abad ke-7 M Islam telah menetapkan kepada kaum perempuan
untuk mengenakan jilbab agar menutupi auratnya kecuali muka dan telapak tangan.
Seiring dengan lajunya zaman, busana muslimah menjadi lebih jauh sempurna dari
pada busana bangsa manapun di dunia. Jilbab merupakan bagian busana muslim yang
menjadi kewajiban dalam syariat Islam bagi wanita muslim. Sebagai mana firman
Allah dalam Al-Qur`an :
“Wahai Nabi
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang
demekian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. (QS Al-Ahzab: 59)
Namun, pada kenyataannya banyak remaja muslim yang masih enggan
memakai jilbab karena menurut pandangan mereka mengenakan jilbab akan
mengurangi kepercayaan dirinya dalam bergaul. Mereka merasa dirinya kurang
cantik bila mengenakan jilbab. Sebagai contohnya, kita dapat melihat di sekitar
kampus UIN Syarif Hidayatullah masih banyak mahasiswi yang tidak mengenakan
jilbabnya dengan baik. Seperti memakai jilbab yang tidak menutupi sampai ke
dada, jilbab yang transparan, mengenakan jilbab tapi pakai celana ketat atau
baju yang pas di badan, dan masih banyak lagi penampilan mahasiswi lainnya yang
tidak sesuai dengan syariat Islam. Padahal UIN Syarif Hidayatullah merupakan
sebuah universitas yang mengusung dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam setiap
peraturan yang diterapkan.
Mungkin saja pengetahuan mereka untuk mengenakan jilbab masih
kurang luas. Mereka hanya mengetahui bahwa jilbab dikenakan hanya untuk menutup
aurat saja. Padahal jilbab memiliki banyak kegunaan dan manfaat yang lain.
Mereka menganggap bahwa busana muslim itu kuno, ketinggalan zaman dan
sebutan-sebutan lain yang kurang simpatik.
Untuk itu penulis membuat makalah yang berjudul “Pengaruh Jilbab
Terhadap Kesehatan Kulit dan Rambut”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan pernyataan tersebut , penulis akan membahas mengenai :
• Apa yang dimaksud dengan
jilbab?
• Apa saja keutamaan dan
manfaat yang kita dapatkan jika menggunakan jilbab?
• Bagaimanakah dampak jilbab
terhadap kesehatan?
1.3 Tujuan
• Mendeskripsikan tentang
jilbab
• Mendeskripsikan keutamaan
dan manfaat jilbab
• Menganalisis dampak jilbab
terhadap kesehatan
1.4 Metode Penulisan
Untuk membuat makalah ini penulis menggunakan metode studi
kepustakaan dari membaca buku-buku mengenai jilbab dan kesehatan, terutama pada
kesehatan kulit dan rambut.
1.5 Kegunaan
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengawali dengan pendahuluan
yang berisi latar belakang, permasalahan mengenai jilbab dan kesehatan, tujuan,
metode, kegunaan dan sistematika penulisan .
Pada bab dua penulis membaginya menjadi tiga subbab. Pada subbab
pertama penulis membahas tentang apa yang dimaksud dengan jilbab, dan tujuan
dari bab ini untuk mendeskripsikan
tentang jilbab. Jilbab adalah pakaian terusan panjang yang menutupi seluruh
tubuh kecuali telapak tangan dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita
muslim.
Subbab berikutnya penulis membahas mengenai keutamaan dan
manfaatnya dari jilbab dengan tujuan menjelaskan apa saja manfaat dari jilbab.
Manfaatnya antara lain meminimalkan terkenanya sinar matahari secara langsung
dengan kulit.
Pada subbab terakhir, penulis membahas tentang bagaimanakah dampak
jilbab terhadap kesehatan. Dengan tujuan yakni, menganalisis lebih lanjut
mengenai kesehatan kulit dan rambut.
Pada bab berikutnya yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran
dari semua yang telah penulis bahas dan uraikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jilbab
Islam merupakan agama yang
di dalamnya mengatur sendi-sendi kehidupan. Agama Islam juga sangat menghargai
dan memuliakan perempuan. Ini ditandai dengan adanya surat An-Nisa yang artinya
wanita, sebagai nama salah satu surat itu dalam Al-Qur`an.
Salah satu
pemuliaan dan penghargaan Allah terhadap kaum perempuan adalah mewajibkan bagi
perempuan muslim untuk mengenakan pakaian muslimah yang menutupi seluruh
perhiasan auratnya.
Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nurr ayat 31 “Katakanlah
kepada perempuan yang beriman. Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan
memelihara kemaluannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung (jilbab) kedalamnya….” (QS. An-Nurr: 31)
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menghendaki kaum perempuan untuk
menjaga setiap pandangannya dan menutup auratnya kecuali yang biasa nampak
darinya yaitu wajah dan telapak tangan.
Maha benar Allah
atas segala petunjuknya. Seperti yang dikemukakan oleh H.B.Jassin, “Hendaklah
mereka menutup tubuhnya dengan baju jilbab”. Dan dalam catatan kakinya
diterangkan bahwa yang disebut dengan jilbab ialah baju kurung yang menutup
kepala sampai dada”. (Nina Surtiretna, 2003: 55)
Selain pendapat di
atas, pendapat lain dikemukakan oleh Imam Raghib, ahli kamus Al-Qur`an yang
termasyhur mengartikan jilbab sebagai berikut : “Pakaian yang longgar yang
terdiri atas baju panjang dan kerudung yang menutupi badan kecuali muka dan
telapak tangan”. (Rochmat Taufiq Hidayat, dkk. 1993: 31)
Dan dalam sebuah
hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah ra, “Sesungguhnya Asma
binti Abu Bakar pernah datang menghadap Nabi dengan pakaian tipis. Lalu Nabi
SAW berpaling dari padanya dan bersabda : “Hai, Asma! Sesungguhnya seorang
perempuan apabila telah sampai dewasa (sudah sampai datang bulan), tidak boleh
dilihat dia selain ini dan ini”. Seraya Rasulullah SAW mengisyaratkan kepada
muka dan dua tangannya. (Rachmat Taufiq Hidayat, dkk. 1993: 39)
Jadi, jilbab
adalah busana muslimah, yaitu suatu pakaian yang tidak ketat atau longgar yang
menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan sampai pergelangan.
Selain itu, jilbab juga merupakan kewajiban bagi seluruh perempuan muslim.
2.2 Manfaat dan Keutamaan Berjilbab
2.2.1 Keutamaan Berjilbab
A. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya
Allah SWT telah
mewajibkan taat kepada-Nya dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam
Al-Qur`an :
“Dan tidaklah
patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan. Akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa menduharkai
Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS. Al-Ahzab : 36)
Mengenakan
jilbab merupakan salah satu perintah Allah SWT yang diwajibkan bagi seorang
wanita, maka dengan berjilbab kita telah menjalankan perintah-Nya. Rasulullah
bersabda, “ Wanita itu adalah aurat”. Maka wajib baginya untuk berjilbab.
B. Menjaga Iffah (Kesucian Diri)
Allah SWT
menjadikan perintah berjilbab sebagai bentuk menjaga kesucian diri. Sebagaimana
yang telah tertuang dalam QS. Al-Ahzab : 59, jilbab berfungsi untuk menutupi
aurat dan menjadikan mereka wanita-wanita yang suci dan terpelihara. Firman
Allah, “Karena itu mereka tidak diganggu” (QS. Al-Ahzab : 59)
C. Jilbab adalah kesucian
Dalam firman
Allah, “Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri
Nabi) maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi
hatimu dan hati mereka”. (QS. Al-Ahzab : 53)
Dalam ayat
tersebut Allah menyifati jilbab sebagai bentuk kesucian bagi hati orang-orang
mukmin dan mukminat. Kata tabir menunjukan sebuah hijab atau pembatas yang
pengertiannya sama dengan jilbab.
D. Jilbab sebagai penutup
Sabda
Rasulullah, “Sesungguhnya Allah Ta`ala sangat menyukai sifat pemalu dan
tertutup”.
Dalam hadist
lain beliau bersabda, “Siapa saja diantara wanita yang mencopot pakaiannya
diluar rumah, maka Allah akan mencabut pula kehormatannya. Dan balasan itu
setimpal dengan perbuatan yang ada”. (Hadist Shahih)
E. Jilbab sebagai pakaian takwa
Allah
berfirman, “Hai anak adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang paling baik”.
F. Jilbab sebagai pemelihara kesehatan
Allah
menegaskan, dalam Al-Qur`an bahwa jilbab tersebut melindungi kita dari panas,
“…dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas….”(QS. An-Nahl:
81). Kemudian dengan pakaian tersebut Allah akan membersihkan kita
sebersih-bersihnya (QS. Al-Ahzab: 33).
2.2.2 Manfaat Jilbab (menurut Sains dan Islam)
A. Selamat dari Adzab Allah
Mentaati
perintah-Nya dan menjalankan semua kewajiban kita sebagai manusia akan
menyelamatkan diri kita dari siksaan azab Allah swt yang pedih, sebagaimana
yang digambarkan dalam sebuah hadist.
“Ada 2 macam
penghuni Neraka yang tak pernah ku lihat sebelumnya: Sekelompok memegang cemeti
laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita berpakaian
namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang di kepala mereka ada sesuatu mirip
punuk unta. Mereka (wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan
mencium baunya. Sedang bau surga itu tercium dari jarak yang jauh”.(HR. Muslim)
Imam An-Nawawi
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “wanita yang berpakaian namun telanjang”
ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya
dengan maksud menunjukkan kecantikannya.
B. Terhindar dari pelecehan
Banyak pelecehan
seksual yang terjadi pada kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka
sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaimana sabda
Nabi Muhammad saw,“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi
laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari).
Jikalau wanita
pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada
jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat
itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target
pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara
Eropa (wanitanya tidak berjilbab).
C. Memelihara kecemburuan laki-laki
Sifat cemburu
adalah sifat yang telah Allah swt tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih
menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat
terpuji dalam Islam.“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu.
Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang
diharamkan-Nya.” (HR. Muslim). Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki
akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak akan ada yang membela.
D. Akan seperti bidadari surga
“Dalam surga
itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah
disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)
“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)
“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)
Dengan
berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukan
pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa di
rumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang
amat berharga.
E. Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker adalah
sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya.
Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang
disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya. Penelitian
menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang
menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang
berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.
Kanker tidaklah
membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya
tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih
mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.
Oleh karena
itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi
kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi
kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul
dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa
menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian yang transparan. Berjilbab di sini
haruslah sesuai kriteria jilbab yang sesungguhnya, seperti yang telah diuraikan
pada pengertian jilbab.
F. Memperlambat gejala penuaan
Penuaan adalah
proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses
pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara
lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain. Penyebab utama gejala
penuaan adalah sinar matahai. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan
vitamin D yang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah
dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin)
untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin.
Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan
kelenturan kulit.
Krim-krim
pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar
matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab. Jilbab
adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat.
Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat
duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun
juga membuat kulitnya terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.
2.3 Kesehatan
Siapapun tentu menyadari bahwa kesehatan adalah salah satu hal
terpenting dalam kehidupan ini, sampai-sampai ada begitu banyak orang yang
menghabiskan uang puluhan bahkan ratusan juta ketika jatuh sakit karena ingin
memperoleh kesehatannya kembali.
Kesehatan merupakan salah satu nikmat Tuhan yang patut disyukuri
sekaligus dijaga, karena dengan kesehatan, kita bisa melaksanakan segala
aktivitas dan pekerjaan sehari-hari serta dapat menikmati hidup dengan lebih
baik. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
“Kesehatan
merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia”
Selain itu, kesehatan juga merupakan salah satu hak asasi manusia
yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah
memantapkan diri menegakan agama Islam
sebagaimana firman Allah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus
: 57)
Maka wajib bagi kita menjaga kesehatan, salah satunya kita dapat
menjaga kasehatan dengan mengenakan jilbab, karena jilbab dapat melindungi dan
menjaga kesehatan kulit dan rambut terhadap pengaruh buruk dari lingkungan.
2.3.1 Kesehatan Kulit
Kulit adalah
organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia. Selain itu, kulit merupakan organ yang sangat vital, karena berfungsi
sebagai pelindung dari kerusakan fisik akibat penyinaran, kuman, panas dan zat
kimia lainnya. Kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur
suhu badan dan merangkap rangsangan dari luar.
Sinar matahari
merupakan nikmat Allah yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup baik hewan,
tumbuhan maupun manusia. Bagi manusia matahari antara lain berperan dalam
proses pembuatan vitamin D. Namun kalau kulit terkena sinar matahari seperti
sinar UV A dan UV B secara berlebihan
akan berpengaruh buruk terhadap faal kulit manusia. Karena selain merusak
lapisan epidermis, juga merusak lapisan kulit bagian dalam dan dapat
menyebabkan kekeringan pada kelenjar lemak. Dengan kata lain, sengatan sinar
matahari yang terlampau banyak dapat menghilangkan kadar minyak dan kelembaban
kulit, sehingga kulit menjadi kering dan kasar.
Menurut penelitian para ahli, terdapat lima kerusakan kulit yang
diakibatkan pancaran sinar ultraviolet:
Efek akut (luka bakar sinar matahari
(sunburn) atau keracunan obat yang diinduksi sinar matahari).
Terjadi perubahan kimia kulit, yang
berakibat kulit cepat keriput, umur kulit memendek dan penipisan kulit yang
tidak teratur.
Menginduksi tumbuhnya prekanker (calon
kanker) dan kanker kulit.
Penumpukan sinar matahari pada mata akan
merusak lensa , sehingga warna lensa dapat berubah dan menjadi katarak.
System kekebalan tubuh dapat rusak, dan
menyebabkan penurunan respon terhadap penyakit.
Ada tiga jenis
kanker kulit yang banyak ditemukan di seluruh dunia yang disebut melanoma
maligna dan dua kanker non melanoma (kanker sel basa dan kanker sel skuamosa).
Sesuai dengan nama sel kulit yang terkena sel melanosit (sel pembuatan pigmen,
sel basa dan sel skuamosa). Sangat sulit membedakan ketiga tumor tersebut dalam
stadium rendah. Namun, kita harus curiga bila pada tubuh kita ditemukan
benjolan atau radang, luka yang tidak pernah sembuh, atau tahi lalat yang
mempunyai sifat: rasa gatal atau nyeri, ada perubahan warna (menjadi lebih
gelap, pucat atau lebih terang), ukurannya membesar dengan pelebaran yang tidak
merata kesamping, permukaannya tidak rata (cekung di tengah dengan pinggiran
agak meninjol, mudah berdarah walau hanya disentuh ringan), serta sukar sembuh.
Perbedaan ketiga kanker tersebut hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan
mikroskopis. Para ahli mengajukan lima alasan tentang Karsinogenitas (kanker
kulit) yaitu:
a. Lebih dari 90% kanker kulit terjadi pada
daerah kulit yang terpajang (terkena langsung) sinar matahari. Urbach (1971)
menujukkan bahwa daerah kepala dan leher merupakan lokasi pajang sinar
ultraviolet yang terbanyak.
b. Kanker kulit lebih sering didapatkan pada
orang-orang yang menerima pancaran sinar matahari lebih sering atau banyak,
baik karena pekerjaan (misalnya nelayan/petani) maupun karena rekreasi (sering
mandi matahari di pantai).
c. Jumlah pigmen, sebagai proteksi sinar
berbanding terbalik dengan kejadian kanker kulit. Oleh karena itu, orang kulit
putih mempunyai resiko terbesar untuk terkena penyakit kanker kulit.
d. Garis Lintang geografis dan tingkat
penyinaran sinar ultraviolet berbanding
lurus dengan kejadian kanker kulit.
e. Sinar ultraviolet terbukti dapat
menyebabkan kanker kulit, pada binatang percobaan dapat menimbulkan kerusakan
yang mengakibatkan penurunan kesehatan, dan mematikan biota laut seperti
plankton di perairan Kutub Selatan.
Untuk
menanggulangi penyakit kanker kulit diperlukan adanya usaha pencegahan yang
tidak saja dilakukan secara umum tetapi juga secara khusus oleh masing-masing
individu. Beberapa cara yang disarankan oleh para ahli untuk tujuan tersebut antara lain:
Tidak terlalu sering pergi keluar rumah
pada saat-saat pancaran sinar ultraviolet paling deras (pukul 11.00 – 14.00)
Jika hendak keluar rumah pada hari yang
panas, pakai sunscreen lotion, mengenakan pakaian yang betul-betul mempunyai
daya protektif, seperti yang dianjurkan oleh Prof. Kustedjo, “sangat bijaksana
untuk melindungi tangan/bagian badan lainnya dari sengatan sinar matahari
dengan berkemeja lengan panjang dan sebagainya, karena dengan adanya pelindung
pakainan ini, langsung ataupun tidak langsung akan mengurangi bahkan mungkin
tidak dapat dikenai oleh adanya sinar ultraviolet dari sinar matahari, penyebab
kanker kulit”.
Bagi perempuan
muslim, cara terbaik untuk menghindari diri dari pengaruh buruk sinar
ultraviolet tersebut tidak lain kecuali dengan berpakaian cukup tertutup, yakni
dengan cara mengenakan busana muslimah atau jilbab, sebagaimana yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Karena itu tidak berlebihan kiranya kalau
dikatakan bahwa busana muslimah atau jilbab merupakan “baju takwa” yang dapat memproteksi
kulit dari pengaruh buruk lingkungan.
2.3.2 Kesehatan
Rambut
Bila kita
datang ke Hair & Beauty Salon, ahli-ahli kecantikan biasanya akan memberi
saran bagaimana caranya agar rambut kita bagus dan menawan. Mungkin kita akan
melaksanakan nasihat tersebut setelah keramas. Namun setelah rambut kering,
tanpa segan-segan kita membiarkan rambut kita diterpa terik matahari. Padahal
panas matahari dapat membuat rambut rapuh, pecah-pecah, kering, dan
kemerah-merahan.
Menurut ilmu
kedokteran, yang pernah diungkapkan oleh Ibnu Hajar Dewantoro Ismail ada
beberapa faktor yang mampengaruhi kesehatan rambut, antara lain: radiasi
matahari, panas, kuman-kuman dan zat kimiawi lainnya. Adapun fungsi rambut,
selain sebagai mahkota juga untuk melindungi kehilangan air, mengatur suhu
badan, dan menangkap rangsangan dari luar.
Beberapa sifat
fisik rambut dan kimia rambut dan kulit kepala, terutama tentang lemak dan
minyak. Lemak dan minyak yang tidak jenuh atau yang mempunyai ikatan ganda pada
rantai karbonnya, mudah diserang oleh oksigen dengan dipercepat oleh penyinaran
atau radiasi, sehingga menyebabkan bau yang kurang enak. Panas dan penyinaran
itu lama-kelamaan akan merusak struktur protein baik pada rambut maupun kulit
kepala. Stuktur protein ini juga dipengaruhi oleh suhu atau temperatur
sekitarnya, misalnya suhu udara menjadi rendah sekali, sehingga kelenjar rambut
akan dipaksa sedemikian rupa untuk bekerja keras agar rambut tidak mengkerut
dan kusut.
Protein ini
umumnya tidak tahan terhadap radiasi dan pemanasan, sehingga ikatan-ikatannya
akan rusak. Lemak pada kulit rambut adalah lemak kompleks dimana jika putus
ikatannya akan menimbulkan bau tidak enak. Dengan demikian, fungsi lemak maupun
protein akan dipengaruhi baik oleh suhu tinggi maupun suhu rendah.
Walaupun rambut
sudah dilengkapi perlindungan alami, tetapi jelas sekali alat ini pun memiliki
batas kemampuan tertentu. Oleh karena itu, rambut dan kulit kepala perlu
dilengkapi dengan protektor buatan sebagai pelindung rambut dan kulit kepala.
Pendukung tersebut tak lain adalah kerudung atau jilbab, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Swt. Dalam surat
An-Nur ayat 31.
Dengan
mengenakan jilbab tersebut tentu rambut kita terhindar dari panas, angin, debu, dan polusi udara lainnya,
sehingga rambut tetap halus dan lembut, tidak cepat rapuh, kusut atau kasar.
Pendeknya dengan memakai busana muslimah, rambut dan kulit kita akan senantiasa
halus dan lembut. Bahkan kita tidak akan bingung dengan setting, creambath,
blowdry, hairspray, acoldware atau colorsik dalam perawatan rambut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Jilbab adalah busana muslimah, yaitu
suatu pakaian yang tidak ketat atau longgar yang menutupi seluruh tubuh kecuali
wajah dan telapak tangan sampai pegelangan.
• Jilbab mamiliki beberapa keutamaan,
yaitu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, menjaga Iffah
(Kesucian Diri), jilbab adalah kesucian, jilbab sebagai penutup, jilbab sebagai
pakaian takwa, jilbab sebagai pemelihara kesehatan.
• Jilbab juga memilliki beberapa manfaat,
yaitu selamat dari Adzab Allah, terhindar dari pelecehan, memelihara
kecemburuan laki-laki, akan seperti bidadari surga, mencegah penyakit kanker
kulit, memperlambat gejala penuaan.
• Kesehatan adalah suatu kondisi di mana
tubuh kita terhindar dari berbagai penyakit.
• Kesehatan dapat dibedakan
bermacam-macam, salah satunya yaitu, kesehatan kulit dan kesehatan rambut.
• Jilbab dapat berdampak terhadap
kesehatan kulit dan rambut kita, yaitu dengan memakai jilbab, kesehatan kulit
dan rambut kita dapat tetap terjaga dari berbagai penyakit seperti, sunburn
(luka bakar matahari), kanker dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Muqaddam, Muhammad Ibn Ismail, dkk. Jilbab Itu Cahayamu.
Jakarta: Miraat Media Grafika. 2007
Burhami, Yasir. Kesehatan Tubuh. Jakarta: Gunung Agung. 1997
Hidayat, Rachmat T. Kau Lebih Cantik Dengan Berjilbab. Bandung:
Angkasa. 1993
Huda. N. A. Menjadi Sehat Itu Mudah. Jakarta: Gramedia Pustaka.
2003
Surtiretna, Nina. Pakaian Muslimah. Jakarta: Miraat Media Grafika.
2003